Regulasi

Prof Bungaran Saragih Tunjuk Koperasi Samade Mitra Pupuk Indonesia 

SIMALUNGUN- Kelapa Sawit merupakan usaha bisnis yang menguntungkan bagi rakyat. Hal ini jika dikelola dengan baik, apalagi ada program PSR yang telah diluncurkan oleh Pemerintah RI sejak Tahun 2017.

Prof. Bungaran Saragih mengungkap hal ini disaat mendengar upaya dan permasalahan Program Replanting dihadapan petani sawit swadaya bersama SAMADE dan APKASINDO di Gedung Pertemuan PPKS Marihat, Kamis, 16 Januari 2019. 

Hadir dalam pertemuan tersebut Dr. Tungkot Sipayung (Direktur PASPI), Hasril H. Siregar (Direktur PPKS), Dwi Praptomo (Kepala Balai Penelitian dan Pembenihan Prov. Sumatera Utara), Kabid Dinas Perkebunan Simalungun, Edi S. Sinaga (Sekretaris DPD Samade Simalungun), David Simbolon (Sekretaris Koperasi Produsen Simalungun), Anthony Sembiring (Penasehat Samade Sumut), Ardi Kacaribu, Ketua APKASINDO Sumut, Bapak Purba (Ketua APKASINDO Simalungun)

"Bicara bisnis bukan kepada Asosiasi Petani Sawit, tetapi kepada Koperasi. Karena Koperasi dipercaya mampu mengelola usaha bisnis bersama petani sawit mandiri. Tetapi jangan belajar kepada Koperasi (KUD) masa lalu ya, Ketua Untung Duluan," ungkap Bungaran.

Dihadapan peserta dan pengurus Asosiasi Petani Sawit, Prof Bungaran Saragih yang juga mantan Menteri Pertanian Republik Indonesia (2000-2004). Pria kelahiran Pematang Siantar bertanya kepada peserta, Apakah Samade atau Apkasindo di Simalungun ini siap menjadi Distributor pupuk? 

Muchtar S. Sinaga sebagai Sekretaris Koperasi Produsen Samade menjawab, "Kami Siap Pak, karena kami memiliki gudang yang mampu menampung pupuk 500 ton di Hatonduhan Kab. Simalungun," ujarnya. 

Mendengar jawaban tersebut, Bungaran Saragih yang menjabat Komisaris Utama PT. Pupuk Indonesia langsung merespon akan mewujudkan Koperasi Samade menjadi Mitra pupuk Indonesia, dengan syarat harus siap menjadi pendamping program PSR (Peremajaan Sawit Rakyat).

Teguh Kurniawan, Ketua Koperasi Produsen Pusat menyambut baik kerjasama ini, karena ini adalah langkah baik nantinya bagi Petani Sawit Swadaya, karena harga pupuk sangat langka dan mahal dipasaran akibat dari banyaknya petani sawit membeli pupuk tidak dari distributor, malainkan dari Kios. 

"Kami juga akan menjamin pupuk yang diterima oleh Petani Sawit tidak akan ada oplosan, semua kita kawal mulai dari Pengiriman dari Pabrik hingga disalurkan kepada Petani," ujarnya. (hen)


 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar